Thursday, March 17, 2011

Alangkah Lucunya (Negeri Ini)


Dua hari yang lalu,,Q abis nonton pilm Alangkah Lucunya (Negeri Ini) di lepi..iya maap ya nontonnya yg bajakan cz wktu itu ga sempet nonton d bioskop (alasan)..tapi untuk seterusnya diusahain untuk nonton yg aslinya dehh.. :p 
Jadi kemaren Q sempet nangis waktu nonton bagian akhir pilmnya (Bang Muluk ditangkep ama Satpol PP)..terus langsung abis kan tu pilmnya,,terus Q bingung dh..ko pilmnya ud abis?? Bagian itu selalu menjadi tanda tanya buat Q karena saat itu Q ga tau kelanjutan nasib para pemainnya.. Q ga tau si Rahmah jadinya nikah ama Muluk atau ama Jupri.. Q ga tau Bang Muluk sendiri kelanjutan hidupnya gmn..dipenjara kah?? Q jg ga tau apakah yang lanjut jadi pengasong cuma 6 orang itu aja atau pencopet lainnya jg ikutan jadi pengasong? Entah kenapa ending cerita seperti itu bikin Q ngerasa kl pilmny belum selesai..namun pertanyaan-pertanyaan di atas menuntun Q ke 1 pertanyaan utama,, “kenapa sang penulis naskah bikin akhir cerita yang kaya gitu??” 
Q rasa ini bisa jadi bahan renungan buat kita..ketika ada seorang sarjana pendidikan yang tidak bisa menjadi tenaga pendidik lantaran belum apa-apa,,ia malah dimintain duit duluan dan ia merasa bahwa ia menghabiskan waktu 4 tahun kuliahnya hanya untuk menyadari bahwa pada akhirnya pendidikan itu tidak penting..atau ketika seorang sarjana manajemen sulit mendapatkan pekerjaan..jangankan bermimpi untuk menjadi seorang direktur,,perusahaan pun tak ada yang mau menerimanya karena perusahaan-perusahaan tersebut bangkrut hingga akhirnya sang sarjana memilih untuk mengelola dan mendidik para pencopet.. 
Memang alangkah lucunya negeri ini..mencopet adalah sebuah perilaku yang melanggar hukum..pelakunya pun dapat dihukum..namun ketika sang pencopet telah beralih profesi menjadi pedagang asongan (karena hanya itu yang dia bisa),,ia tetap tidak luput dari kejaran hukum karena dianggap mengganggu lalu lintas (yang udah nonton pilmnya pasti tau maksudnya apa.. :p :p)..mungkin ini memang salah sang mantan pencopet yang tidak berpendidikan sehingga ia hanya mampu beralih menjadi pengasong..namun bukankah setiap anak terlantar dipelihara oleh negara?? 


“Pasal 34 ayat 1 UUD 1945: Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara..” (semoga kita tidak bosan dengan isi UUD kita sendiri dan semoga kita tidak terlupa dengan pasal di atas beserta maknanya)




Lalu bagaimana dengan para ‘pencopet kelas atas’,,yang tidak mencopet uang dalam jumlah ribuan atau ratusan ribu rupiah,,namun jutaan,,milyaran,,bahkan trilyunan rupiah?? Saya rasa uang sebesar itu cukup untuk memelihara sebagian anak-anak terlantar,,minimal memberikan mereka pendidikan..
Namun saya akui,,kalaupun mereka (anak-anak terlantar) itu telah berpendidikan,,kehidupan mereka belum tentu akan baik..tak ada yang mampu menjamin bahwa masa depan mereka akan cerah karena sekali lagi,,di Negeriku Indonesia tercinta ini,,pendidikan belum bisa menjamin kesejahteraan hidup seseorang..berapa banyak akhirnya sarjana-sarjana yang menjadi pengangguran?? Hal itu mungkin membuat beberapa anak-anak terlantar memilih untuk tetap tidak berpendidikan..
Hal-hal di atas membuat saya merasa ada yang perlu dibenahi,,baik dari sisi mental bangsa Indonesia hingga kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh para pemimpin negeri ini..
Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) mungkin memberikan kita kesempatan untuk meneruskan sendiri ceritanya..membiarkan kita untuk menentukan sendiri ‘ending’ ceritanya..sepertinya ia ingin memberi pesan bahwa ‘kelucuan-kelucuan’ di negeri ini tak akan pernah usai jika tak ada yang membuat ‘skenario’ yang lebih baik untuk masa depan bangsa..jika kita sudah tidak percaya lagi kepada mayoritas orang tua ‘di gedung sana’,,mari pemuda-pemudi Indonesia bergerak bahu-membahu membangun dan memperbaiki bangsa ini agar menjadi bangsa yang besar..kita buat ‘skenario’ yang lebih indah untuk Indonesia tercinta..
Ini bukan resensi atau sinopsis..cuma pandangan pribadi yg butuh banyak masukan..semangatttt buat Pemuda Pembangun Bangsa..prok prok wushhhh #tepukan semangat yang diajarkan oleh seorang kawan# *\(^o^)/*
NB:
-          Berantas korupsiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii....
-          Pendidikan seorang pemuda harus mampu menjamin kesejahteraan hidupnya..

No comments:

Post a Comment